PTCBox
Home » » Tentang Rokok

Tentang Rokok

Written By Unknown on Jumat, 16 Desember 2011 | 11.12

Definisi Rokok


Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti dan lebih jantan. Dibalik kegunaan atau manfaat rokok juga terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang-orang yang merokok maupun orang disekitar perokok yang bukan perokok. Perilaku merokok dapat dikatakan sebagai kegiatan sewaktu menghisap tembakau yang dilakukan oleh individu. Perilaku merokok terjadi pada saat individu berusia remaja, kebiasaan merokok ini akan terus berlanjut sampai individu memasuki masa dewasa dan biasanya orang merokok untuk mengatasi masalah emosional. Bagi sekelompok orang, merokok merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan sekaligus dapat dijadikan teman dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang tergolong santai, bahkan ada pula yang beranggapan bahwa merokok merupakan sebuah bantuan yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi kegelisahan ataupun ketegangan (Rasti, 2008).Rokok merupakan salah satu bentuk industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 1.500 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain : tar, nikotin, benzopyrin, metilkloride, aseton, ammonia, dan carbon monoksida. Diantara sekian banyak zat berbahaya ini, ada tiga yang paling penting, khususnya terhadap kanker, yakni tar, nikotin dan carbon monoksid (Bustan, 2000).Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin (Kelena, 2008).


Kandungan Zat Dalam Rokok

  • Carbon monoksida





Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen

  • Nikotin


Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.

  • Benzo(a)pyrene


Salah satu jenis hidrokarbon aromatic polisiklik, sejauh ini termasuk bahan karsinogen yang paling banyak diteliti dan dikenal sebagai agen penyebab mutasi.

  • Acrolein


Acrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna, seperti aldehyde. Zat ini diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Zat ini sedikit banyaknya mengandung bahan alkohol. Dengan kata lain, acrolein itu adalah alkohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.

  • Ammonia


Ammonia merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang. Ammonia ini sangat gampang memasuki sel-sel tubuh. Begitu kerasnya racun yang terdapat pada ammonia itu, sehingga kalau disuntikan sedikitpun kepada peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

  • Formic Acid


Formic acid adalah jenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat berbuat lepuh. Zat ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat membuat seseorang merasa digigit semut. Bertambahnya jenis acid apapun di peredaran darah dapat menambah cepatnya pernapasan seseorang.

  • Hydrogen Cyanide


Hydrogen Cyanide adalah jenis zat yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. Zat ini merupakan zat paling ringan dan mudah terbakar. Zat ini sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cyanide adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja cyanide dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.

  • Formaldehyde


Formaldhyde adalah jenis zat yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini adalah tergolong pengawet dan pembasmi hama. Salah satu jenis formaldehyde ini banyak digunakan sebagai pengawet di laboratorium.

  • Nitrous oxide


Nitrous oxide adalah jenis gas yang tidak berwarna, dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan mengakibatkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah jenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai anestesia (zat pembius) waktu diadakan operasi.

  • Phenol


Phenol adalah campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, dan juga diperoleh dari ter arang. Bahan ini adalah merupakan zat racun yang sangat membahayakan. Phenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktifitas anzyme.

  • Acetol


Acetol adalah dari hasil pemanasan aldehyde sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak dan mudah menguap dengan alkohol.

  • Hydrogen Sulfide


Hydrogen Sulfide adalah sejenis gas beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini mengalami oxide enzim (zat besi yang berisi pigmen).

  • Methyl Chloride


Methyl Chloride adalah sesuatu dari zat-zat bervalensa satu dimana hidrogen dan karbon merupakan unsur utama. Zat ini adalah merupakan compound organis yang sangat beracun. Uapnya dapat berperan sebagai anestesia.

  • Methanol


Methanol adalah jenis cairan ringan yang gampang menguap, dan mudah terbakar. Cairan ini dapat diperoleh dengan penyulingan bahan kayu atau dari sintesis karbon monoxyda dan hydrogen. Meminum atau mengisap metahnol mengakibatkan kebutaan bahkan kematian.

  • Tar


Zat ini sejenis cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam yang diperoleh dengan distalasi dari kayu atau arang. Tar ini juga dapat dari getah tembakau. Tar yang terdapat dalam rokok terdiri dari ratusan zat kimia yang dapat menyebabkan kanker pada manusia. Bilamana zat-zat itu diisap waktu merokok akan mengakibatkan kanker paru-paru (Nainggolan, 1998).

Menururt Fadli (2008), efek jangka panjang dari penggunaan tembakau adalah timbulnya beberapa penyakit, antara lain :

  1. Kecanduan nikotin.

  2. Berbagai macam kanker, terutama kanker paru, ginjal, tenggorokan, leher rahim, payudara, kandung kemih, pankreas dan lambung. Satu dari enam pria merokok akan menderita kanker paru.

  3. Penyakit jantung dan pembuluh darah : stroke dan penyakit pembuluh darah tepi.

  4. Penyakit saluran pernapasan: flu, radang saluran pernapasan (bronkhitis), penyakit paru obstruktif kronis.

  5. Cacat bawaan pada bayi dari ibu yang merokok selama kehamilan.

  6. Penyakit Buerger.

  7. Katarak.

  8. Gangguan kognitif (daya pikir) : lebih rentan penyakit alzheimer (pikun), penyusutan otak.

  9. Impotensi.


Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Para perokok menggunakan rokok bukan untuk mengendalikan perasaannya, tetapi karena benar-benar telah menjadi kebiasaan.
Menurut Tomkins (1991) ada empat tipe perilaku merokok sebagai berikut :

  1. Tipe merokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Ditambahkan ada tiga sub tipe ini yakni (1) merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan, (2) merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan, dan kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok.

  2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

  3. Perilaku merokok yang adiktif. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis roko yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.

  4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaan rutin. Pada orang-orang tipe ini, merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.





Perokok dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu :

  1. perokok ringan, 1-9 batang per hari.

  2. perokok sedangan 10-19 batang per hari.

  3. perokok berat 20 batang atau lebih per hari (Sitorus, 2003).




Bahaya Rokok
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan karsinogenik yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8 – 20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25  Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.

Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur ardegenik, zat ini akan mengaktifkan sistem adregenik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotonim. Meningkatnya sorotonim menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin. Ketika berhenti merokok rasa nikmat yang diperoleh akan berkurang (Tineke, 2002).

Efek dari rokok/tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan dengan zat-zat adiktif lainnya roko sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat.

Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 janis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, carbon monoksida dan sebagainya. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.



Perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat dihirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker. Berdasarkan data demografi Universitas Indonesia, sebanya 427.948 orang meninggal di Indonesia rata-rata per tahunnya akibat berbagai penyakit yang disebabkan rokok (Depkes, 2008).

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar gan....

Recent Post

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Translate

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Initial Ss.. - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Edit by Tutorial Updates
Proudly powered by Blogger